20120401

Sampaikan salamku kepada pencuri itu...

Ia menyikat habis segala rasa
Melumpuhkan amarah dendam
Menaburiku dengan bunga keabadian
Dia pencuri kelas kakap
Dengan kata yang berbalut mutiara
Ia sebarkan ke segala ubun-ubunku

Aku tertunduk malu menatap wajahnya
Cahaya muncul di sudut matanya
Mencari pelabuhan empat mata

Ombak melukiskan tanya
Mencibir habis akan rayuannya
Aku tak bisa menghapus bekas belaiannya
Menegakkan bulu-bulu roma yang kian bergema

Aku tak peduli itu duri
Mencaci maki akan lukaku

Aku terbius arjuna yang melesatkan anak panahnya ke dadaku
Aku tertipu tapi aku buat sebuah keraguan
Aku pasang tembok keyakinan

Tunggu aku
Pencuri sisa-sisa nafasku
Bauku akan berlabuh di dalam jiwamu
Salatiga. 1404111
Pagi yang indah bersamamu

Menjelang matahari bersuara tegak
Aku muncul dengan mata cemerlang
Ku belai malam mata telanjang
Pagi menanti penuh keceriaan
Gelombang dahaga penuh harapan
Seakan memikul rindu dalam pelukan
Aku kangen dengan suara jangkrik penutupan malam
Pelan mengharukan telinga dioles rasa
Halus perasaan menabur cinta perdamaian
Yang dibungkus kain sutra
Semerbak wangi surga di kala mentari tiba

Jalan setapak yang jenuh
Membuat mata terantuk-antuk

Suara burung menerkam kata
Membangkitkan emosi tajam pula

Pagi yang indah bersamamu
Kau belai rambutku dengan cahaya
Cahaya rasa dalam dada
Terasa ringan membawa kaki ke peraduan
Sudah lama aku melupakan
Pagi mempesona aku lewatkan begitu saja
Jangan kau ceraikan aku tuhan
Aku masih ingin bersamamu
Pagi
Siang
Sore dan,
Malam yang menghangatkan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar